KRITIK DAN ESAI CERPEN “SETAN BANTENG” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA

 KRITIK DAN ESAI CERPEN “SETAN BANTENG” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA

Sumber gambar https://lakonhidup.com


Cerpen “Setan Banteng” merupakan salah satu karya dari Seno Gumira Ajidarma. Seno Gumira Ajidarma lahir di Boston pada tanggal 19 Juni 1958. Seno Gumira Ajidarma telah banyak menulis cerpen dan esai di berbagai media. Menurut KBBI cerita pendek adalah cerita yang isinya kurang dari 10.000 kata dan ceritanya berkonsentrasi pada satu tokoh dalam cerita.

Cerpen “Setan Banteng” memberikan penggambaran tentang pentingnya memberikan arahan atau pembelajaran kepada anak-anak sejak kecil atau sejak tingkat sekolah dasar mengenai sikap atau perilaku agar mereka menjadi seseorang yang tidak berperilaku sembarangan. Misalnya pada kutipan cerpen berikut.

“Hooooiii!” Guru itu berteriak dan memperlihatkan sikap marah,

“Jangan main-main kalian! Ini berbahaya! Ngawur! Apa tidak ada permainan lain

selain bermain dengan setan?”....

Guru, yang tampaknya mengerti belaka permainan semacam ini, mengangkatnya

bangun dan merangkul bahunya.”

Pada kutipan di atas terlihat bahwa seorang anak yang sedang berperilaku sembarangan layaknya seperti seseorang yang kerasukan setan banteng yang kemudian dihentikan oleh gurunya. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap anak memiliki sifat dan perilaku yang berbeda-beda, hal tersebut perlu bimbingan dari orang tua ataupun guru di sekolah agar anak tumbuh menjadi seseorang yang berperilaku baik. Seperti dialog yang dikatakan oleh seorang guru yaitu sebagai berikut.

“Mau jadi ilmuwan macam apa kalian?”...

“Sejak kecil sudah bermain setan…”.

Dalam kutipan tersebut menggambarkan bahwa penting untuk memberikan arahan dan pembelajaran terutama mengenai sikap dan perilaku kepada anak agar saat dewasa mereka tidak menjadi seseorang yang kehilangan arah, melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara yang salah layaknya sosok setan banteng yang tergambar dalam cerpen, tidak perduli dengan siapapun, setan banteng akan menyerang semua orang yang menghalangi jalannya.

Jika dikaitkan dengan kehidupan saat ini, seperti fenomena terjadinya tawuran antarpelajar. Oleh sebab itu, pentingnya pendidikan yang mengajarkan sikap dan perilaku kepada anak sejak kecil atau di bangku sekolah dasar.

            Seperti yang kita ketahui bahwa setiap penulis memiliki gaya menulis mereka masing-masing dan hal tersebut membuat hasil karya mereka menjadi menarik. Dalam cerpen “Setan Banteng”, makna yang ada di dalam cerita sulit untuk dipahami dan harus dibaca berulang kali untuk paham makna dari cerita tersebut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRITIK DAN ESAI CERPEN "SULASTRI DAN EMPAT LELAKI" KARYA M. SHOIM ANWAR

KRITIK DAN ESAI PUISI WIDJI THUKUL

Puisi Balada