KRITIK DAN ESAI CERPEN KARYA M. SHOIM ANWAR

KRITIK DAN ESAI CERPEN KARYA M. SHOIM ANWAR


Sumber gambar https://klipingsastra.com/id/oleh/m-shoim-anwar

    M. Shoim Anwar adalah seorang sastrawan sekaligus dosen. M. Shoim Anwar lahir di Desa Sambong Dukuh, Jombang, Jawa Timur. M. Shoim Anwar telah banyak menulis cerpen, novel, esei, dan puisi di berbagai media. Beberapa cerpen beliau yang akan menjadi sumber kritik dan esai yaitu Sorot Mata Syaila, Sepatu Jinjit Aryanti, Bamby dan Perempuan Berselendang Baby Blue, Tahi Lalat, dan Jangan ke Istana Anakku. Menurut KBBI cerita pendek adalah cerita yang isinya kurang dari 10.000 kata dan ceritanya berkonsentrasi pada satu tokoh dalam cerita. Selanjutnya akan dibahas secara ringkas terlebih dahulu isi dari cerpen Sorot Mata Syaila, Sepatu Jinjit Aryanti, Bamby dan Perempuan Berselendang Baby Blue, Tahi Lalat, dan Jangan ke Istana Anakku.

          Cerpen Sorot Mata Syaila menceritakan seorang yang biasa dipanggil Matalir waktu kecil bertemu dengan seorang perempuan bernama Syaila di bandara Internasional Abu Dhabi. Matalir pergi ke Abu Dhabi bukan tanpa alasan, dikarenakan Matalir telah melakukan kecurangan di negaranya dengan memanfaatkan jabatannya sebagai pegawai pemerintahan. Matalir meninggalkan negaranya dengan bantuan orang-orang yang juga bekerja di pemerintahan untuk meninggalkan negaranya sebelum dia diburu sehingga bisa lolos dan keluar dari negaranya dengan meninggalkan istri dan anak-anaknya. Pertemuan Matalir dengan Syaila adalah pertemuan singkat yang tidak disengaja, mereka saling memperkenalkan diri, tiba-tiba Syaila beranjak akan pergi namun setelah beberapa langkah Syaila berbalik dan menengok ke Matalir seolah-olah menyuruh Matalir untuk mengikutinya, Matalir pun mengikuti Syaila sampai akhirnya bayangan Syaila semakin lama semakin memudar dan saat sosok Syaila benar-benar menghilang, Matalir melihat istri dan anak-anaknya digantung karena kesalahan Matalir yang telah melakukan kecurangan.

     Cerpen Sepatu Jinjit Aryanti menceritakan Aryanti adalah seorang caddy (pramugolf atau asisten pemain golf yang bertugas untuk membantu mempersipkan alat, mengambilkan bola, hingga membantu mengukur lapangan) di lapangan golf. Dia dipaksa untuk menjebak laki-laki yang telah memberikan banyak kesenangan dan keuntungan, laki-laki yang dimaksud telah menjadi sasaran karena dia mengetahui banyak borok yang dilakukan para pembesar. Setelah terjadinya kasus pembunuhan tersebut Aryanti banyak diburu oleh para pencari berita oleh sebab itu dia diperintahkan untuk bersembunyi dengan seorang pria yang juga ditugaskan untuk menyembunyikan Aryanti. Aryanti tidak diperbolehkan untuk menghubungi keluarganya. Suatu ketika orang suruhan dari para pembesar datang untuk menjemput Aryanti dan pria tersebut untuk kembali ke tanah air. Aryanti menggunakan sepatu jinjit yang telah dibelikan oleh pria yang ditugaskan untuk menyembunyikaan tersebut. Selama perjalanan timbul perasaan cemas dalam benak Aryanti dan pria tersebut, tidak tahu apa yang akan menanti mereka di tanah air.

   Cerpen Bamby dan Perempuan Berselandang Baby Blue menceritakan kecurangan yang dilakukan oleh seorang hakim untuk memenangkan kasus. Anik mengajukan sebuah perkara yang melibatkan dirinya ke pengadilan. Bambi adalah seorang hakim yang menjadi hakim di perkara Anik. Bambi menjanjikan kemenangan kepada Anik dari orang yang digugatnya dengan meminta uang untuk menyuap orang-orang yang bersangkutan, namun saat di peradilan putusan hakim berbeda dengan yang dijanjikan oleh Bambi. Anik kemudian bertemu dengan Bambi yang bersama dengan seorang wanita muda di sebuah pesta dansa. Anik berusaha untuk mencari celah agar dapat berbicara dengan Bambi. Saat Bambi ke toilet Anik mengikutinya dan menanyakan alasan persidangannya kalah padahal Bambi sudah berjanji akan memenangkannya lalu Anik sudah memberikan uang kepada Bambi yang menjadi hakim. Bambi mengatakan berbagai alasan hingga Anik marah dan mengatakan bahwa ia mempunyai video yang menunjukkan bahwa Bambi tela menerima suap. Bambi yang berusaha pergi terus dihalangi oleh Anik sampai akhirnya ada petugas keamaan yang memegang Anik agar tidak menyerang Bambi. Saat Bambi berhasil pergi, Anik pun melepaskan diri dan masuk ke dalam toilet kemudian dia bertemu dengan temannya bernama Devira yang telah mengetahui permasalahannya. Devira mengatakan bahwa Bambi sudah terkenal dengan hal-hal seperti itu, ia akan memihak orang-orang yang memberikan banyak uang kepadanya kemudian dimenangkan di peradilan. Anik bertanya alasan dia kalah padahal ia sudah memberikan banyak uang. Devira mengatakan bahwa wanita muda yang dibawa oleh Bambi di pesta dansa tadi yang telah kau lihat juga adalah putri dari orang yang telah Anik gugat.

    Cerpen Tahi Lalat menceritakan masyarakat yang sering membicarakan sosok istri Pak Lurah yang digosipkan memiliki tahi lalat dibagian dadanya, masyarakat juga menggambarkan bahwa sosok Pak Lurah yang tidak perduli sebagai seorang pemimpin di desanya. Masyarakat mengganggap bahwa Pak Lurah bukan memakmurkan warga desanya tapi justru membuat warganya menjadi sengasara karena membiarkan ijin pembangunan-pembanguna di desa yang dilakukan oleh orang-orang berkuasa sehingga membuat lahan desa semakin sempit. Sosok istri Pak Lurah tidak pernah muncul secara langsung hanya sebatas warga saja yang menceritakan begitu juga sosok Pak Lurah yang tidak pernah muncul pada percakapan dalam cerpen Tahi Lalat.

    Cerpen Jangan ke Istana Anakku menceritakan seorang ayah yang harus terikat dengan istana sehingga ia terpisah dari istri dan anak perempuannya. Suatu ketika anak perempuan itu bertemu dengan ayahnya dan mengatakan kepada ayahnya untuk membawanya ke istana, namun ayahnya melarang karena ia tidak ingin nasibnya seperti ayahnya yang terikat dengan kekuasaan di istana. Ayahnya ingin anaknya bisa bebas dan tidak terlibat dengan istana seperti yang terjadi dengan ibunya yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya di istana. Anak perempuannya tidak mengetahui alasan ayahnya melarangnya ke istana, yang anaknya ingin hanya masuk ke dalam istana seolah menjadi seorang putri raja. Ketika penjaga kerajaan datang untuk membawa ayahnya karena dianggap waktu yang diberikan Baginda telah berakhir sang ayahpun tidak ada kuasa untuk menolak dan kembali ke istana. Tidak lama sang ayah melihat putrinya di istana, ayahnya terkejut melihat itu dan sedih, saat melihat anaknya telah masuk ke dalam pintu istana yang diyakini akan bertemu dengan Baginda, sang ayah pasrah karena tidak tahu apa yang akan terjadi selanjunta dengan putrinya, apakah akan menghilang sama dengan ibunya.

        Jika dilihat dari ringkasan isi cerpen Sorot Mata Syaila, Sepatu Jinjit Aryanti, Bamby dan Perempuan Berselendang Baby Blue, Tahi Lalat, dan Jangan ke Istana Anakku di atas, terdapat kesamaan inti cerita yaitu kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan. Dalam cerita Sorot Mata Syaila seorang pria yang memiliki kekuasaan di pemerintahan melakukan korupsi lalu meninggalkan negaranya agar tidak di buru. Kemudian dalam cerita Sepatu Jinjit Aryanti, para pembesar yang menyuruh seorang perempuan untuk menjebak seseorang yang banyak mengetahui keburukan yang para pembesar itu lakukan. Kemudian dan cerita Bamby dan Perempuan Berselendang Baby Blue terjadi kecurangan dalam pengadilan yang dilakukan oleh seorang hakim. Kemudian dalam cerita Tahi Lalat, seorang Lurah yang tidak perduli dengan warganya dan memberikan ijin kepada orang-orang berkuasa untuk melakukan pembangunan di desa sehingga membuah lahan warga menjadi lebih sempit, hal tersebut justru membuat warga menjadi sengsara. Kemudian cerita Jangan ke Istana Anakku juga menunjukkan kekuasaan istana yang membuat orang lain menjadi tidak berdaya bahkan hal tersebut membuat orang-orang itu kehilangan keluarganya.

         Kesamaan lainnya yang terdapat dalam cerita yaitu yang menjadi korban dalam kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh penguasa adalah seorang wanita atau keluarganya. Dalam cerita Sorot Mata Syaila yang menjadi korban adalah istri dan anak-anaknya sedangkan orang yang melakukan kecurangan kabur ke tempat yang jauh. Dalam cerita Sepatu Jinjit Aryanti yang menjadi korban adalah seorang wanita yang bernama Aryanti ia dipaksa untuk menjebak seseorang yang telah memberikan banyak keuntungan kepadanya karena kepentingan pribadi para pembesar dan Aryanti harus terus dibayangi dengan rasa bersalah dan tidak tenang karena meskipun ia telah melakukan hal yang diinginkan para pembesar namun tetap saja nyawanya masih terancam oleh para pembesar itu bisa saja ia akan dihabisi oleh para pembesar agar kasus pembunuhan tersebut tidak terbongkar. Dalam cerita Bamby dan Perempuan Berselendang Baby Blue yang menjadi korban adalah wanita juga, di satu sisi Anik orang yang telah ditipu dan memberikan suap kepada Bambi, di satu sisi lain yaitu anak perempuan dari orang yang digugat oleh Anik harus menjadi wanita seorang Bambi untuk memenangkan peradilan almarhum ayahnya karena ia adalah seorang ahli waris keluarga. Dalam cerita Tahi Lalat yang menjadi korban adalah seorang wanita yaitu istri dari Pak Lurah, karena kecurangan yang dilakukan oleh Pak Lurah membuat istrinya menjadi gosipan masyarakat dengan pembicaraan-pembicaraan yang tidak pantas. Dalam cerita Jangan ke Istana Anakku yang menjadi korban juga seorang wanita, seorang pria yang tidak kuasa untuk lepas dari kekuasaan di istana sehingga membuat istri dan anaknya menjadi korban atau tumbal istana tanpa mereka ketahui meskipun pria tersebut tidak menginginkan hal itu terjadi.

        Jika dilihat dari makna yang terkandung dalam cerpen Sorot Mata Syaila, Sepatu Jinjit Aryanti, Bamby dan Perempuan Berselendang Baby Blue, Tahi Lalat, dan Jangan ke Istana Anakku semuanya memiliki kesamaan yaitu kritik tentang kekacauan yang terjadi di negeri ini. Orang-orang yang memiliki kekuasaan di negeri ini, mereka melakukan berbagai cara agar mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan atau yang menjadi korban orang-orang biasa yang tidak mengetahui apa-apa bahkan keluarga mereka sendiri. Kekacauan lainnya yaitu dimana hukum dapat diperjual belikan seperti sebuah penawaran, siapa yang memberikan penawaran paling tinggi dia yang akan menang. Mereka yang melakukan kecurangan sebelum diburu oleh para petugas, mereka kabur terlebih dahulu ke luar negara, keluarganya dibiarkan di dalam negeri di introgasi polisi, keberadaannya di luar ditutupi oleh orang-orang dalam kekuasaan itu sendiri.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRITIK DAN ESAI CERPEN "SULASTRI DAN EMPAT LELAKI" KARYA M. SHOIM ANWAR

KRITIK DAN ESAI PUISI WIDJI THUKUL

Puisi Balada