KRITIK DAN ESAI CERPEN "SISIK NAGA DI JARI MANIS GUS USUP" KARYA M. SHOIM ANWAR

Kritik dan Esai Cerpen “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” Karya M. Shoim Anwar

M. Shoim Anwar

          Cerpen “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” merupakan salah satu karya dari M. Shoim Anwar, seorang sastrawan sekaligus dosen. M. Shoim Anwar lahir di Desa Sambong Dukuh, Jombang, Jawa Timur. M. Shoim Anwar telah banyak menulis cerpen, novel, esei, dan puisi di berbagai media. Menurut KBBI cerita pendek adalah cerita yang isinya kurang dari 10.000 kata dan ceritanya berkonsentrasi pada satu tokoh dalam cerita.
          Dalam cerpen “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup”, menceritakan seorang tokoh bernama Gus Usup yang dihormati dan disegani oleh masyarakat di sekitarnya. Gus Usup digambarkan sebagai seseorang yang baik dan ramah kepada siapa saja. Dalam cerpen tersebut juga di gambarkan bahwa masyarakat menganggap apa saja yang ada pada diri Gus Usup adalah sebuah hal yang luar biasa misalnya seperti batu akik bermotif sisik naga yang dipakai oleh Gus Usup. Penggambaran kehidupan dalam cerpen “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” tersebut sesuai dengan kehidupan nyata yang terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia. Masyarakat masih banyak yang mempercayai hal-hal magis atau supranatural dalam sebuah benda. Kepercayaan pada sebuah benda yang terlalu berlebihan seperti yang terjadi pada Guk Mat justru akan membawa kerugian pada diri sendiri dan menimbulkan keserakahan.
          Cerpen “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup”, ceritanya mudah untuk dipahami dan alur yang digunakan juga jelas. Cerpen “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” memiliki amanat bahwa kesukaan untuk memiliki sebuah benda boleh tapi jika itu untuk hiasan atau karena rasa suka saja tapi jangan gunakan itu sebagai kepercayaan yang terlalu berlebihan sehingga menimbulkan rasa syirik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRITIK DAN ESAI CERPEN "SULASTRI DAN EMPAT LELAKI" KARYA M. SHOIM ANWAR

KRITIK DAN ESAI PUISI "IDUL FITRI" KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI

KRITIK DAN ESAI PUISI WIDJI THUKUL