Perjalanan Pertama Ke Pulau Bali

Oleh
Nama : Dini Safia Hudah
NIM : 175200007
Mata Kuliah : Jurnalistik

Perjalanan Pertama Ke Pulau Bali


Sumber gambar https://www.pegipegi.com

       Bali adalah salah satu pulau yang indah di Indonesia. Pulau Bali tidak hanya terkenal oleh wisatawan dalam negeri namun juga wisatawan mancanegara. Saat kelulusan, sekolah-sekolah biasanya akan mengadakan wisata ke Bali. Hal itu juga terjadi kepada saya saat kelulusan SMP. Saya sangat senang karena ini adalah pertama kali wisata saya ke Pulau Bali.
       Perjalanan ke pulau Bali dilakukan pada hari Jumat, 9 Mei 2014. Kami berangkat pukul 07.30 WIB menggunakan 1 bus besar dan 1 bus kecil dengan jumlah lebih kurang 95 orang yang terdiri dari 70 murid dan 25 pendidik. Pada awal keberangkatan semuanya berjalan lancar namun, pada siang hari sekitar pukul 14.00 WIB saat kami sudah sampai di daerah Banyuwangi dan jaraknya tidak terlalu jauh dari pelabuhan Ketapang, bus yang saya tumpangi yaitu bus besar tiba-tiba berhenti dipinggir jalan. Supir bus berkata ada permasalahan dibagian rem bus yang harus diperbaiki, sehingga kami harus menunggu. Beberapa dari kami ada yang turun dari bus untuk duduk di luar dan menghirup udara segara termasuk saya dan ada beberapa orang yang tetap tinggal di dalam bus. Tidak lama setelah itu ada sebuah kejadian yang tidak kami duga, yaitu sebuah kecelakaan tepat di depan bus kami yang berhenti antara sepeda motor dengan mobil pick up yang lokasinya tepat di depan kami duduk, hal tersebut membuat kami sangat terkejut. Orang-orang mulai berdatangan untuk membantu pengendara bermotor yang terluka tersebut namun mobil pick up yang menabrak itu lari. Karena kejadian tersebut saya memutuskan untuk masuk ke dalam bus. Lama menunggu ternyata bus yang kami tumpangi tidak dapat diperbaiki, karena tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak dinginkan akhirnya pihak travel menghubungi bis pengganti sehingga untuk sampai ke pelabuhan ketapang kami harus menumpang bus umum.
       Sampai di pelabuhan Ketapang sekitar pukul 16.00 WIB, sambil menunggu bus pengganti datang, kami menggunakan waktu untuk beribadah dan makan. Lama kami menunggu sampai tengah malam bus pengganti tidak juga datang. Pukul 03.00 WIB dini hari, bus pengganti baru datang dan kami langsung menyebrang ke pelabuhan Gilimanuk Bali. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke penginapan yang jaraknya cukup jauh dari pelabuhan. Di dalam bus saya hanya tertidur sebentar sedangkan yang lainnya tertidur dengan lelap. Sekitar pukul 09.00 WITA, akhirnya kami sampai di penginapan. Sebenarnya di jadwal seharusnya kami sampai di penginapan hari Jumat malam tanggal 9 Mei 2014, namun karena kejadian yang tidak terduga, sehingga kami sampai di penginapan hari Sabtu pagi. Saat di penginapan kami hanya istirahat sebentar seperti makan, mandi, dan berbenah. Kemudian sekitar pukul 11.00 WITA kami melanjutkan perjalanan ke pantai Kuta, Bali. Kami kembali ke penginapan sekitar pukul 19.00 WITA.
       Sekitar pukul 10.00 WITA, hari Minggu, 11 Mei 2014, kami melakukan check out. Kemudian kami menuju ke tempat wisata Tanah Lot, dilanjutkan ke Krisna untuk membeli oleh-oleh, kemudian melanjutkan perjalanan pulang ke Sidoarjo.
       Meskipun dalam perjalanan ke pulau Bali mengalami banyak kendala dan ketika mengunjungi tempat wisata di Bali saya masih merasakan efek dari perjalanan yang sangat jauh, tetapi saya merasa senang dan menikmati wisata di pulau Bali dengan gembira.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRITIK DAN ESAI CERPEN "SULASTRI DAN EMPAT LELAKI" KARYA M. SHOIM ANWAR

Oleh
Gambar
Kritik dan Esai Cerpen “Sulastri dan Empat Lelaki” Karya M. Shoim Anwar M. Shoim Anwar           Cerpen “Sulastri dan Empat Lelaki” merupakan salah satu karya dari M. Shoim Anwar, seorang sastrawan sekaligus dosen. M. Shoim Anwar lahir di Desa Sambong Dukuh, Jombang, Jawa Timur. M. Shoim Anwar telah banyak menulis cerpen, novel, esei, dan puisi di berbagai media. Menurut KBBI cerita pendek adalah cerita yang isinya kurang dari 10.000 kata dan ceritanya berkonsentrasi pada satu tokoh dalam cerita.           Cerpen “Sulastri dan Empat Lelaki” menceritakan seorang perempuan bernama Sulastri yang menjadi seorang TKW di Jazirah Arab. Sulastri yang merenung tentang kehidupannya berjalan menaiki tanggul Laut Merah sampai akhirnya Sulastri di perlihatkan sosok Fir’aun dan Musa AS. Cerpen “Sulastri dan Empat Lelaki” berhubungan dengan cerita yang tokoh utamanya adalah seorang perempuan bernama Sulastri dan empat orang lelaki yaitu seorang polisi, Markam atau suami Sulastri, Fir’aun, dan Musa A
Baca selengkapnya

Puisi Balada

Oleh
Gambar
  Pengembaraan Laut Gelap Karya Dini Safia Hudah     Wush...wush...wush... suara angin malam berlalu lalang melewati ombak Bentangan luas samudera tak terlihat tertutup langit malam bercahaya purnama Hanya terdapat satu bahtera berisi para pengembara gagah berani dan perkasa Akulah sang kapten bahtera bercerita Kisah pengembaraan di laut yang gelap gulita   Sang kapten membawa tiga puluh pengembara menuju pulau berisi intan permata Berjalan dari surya hingga purnama melewati luasnya ombak samudera Sang kapten memimpin arah melalui peta Angin berhembus mendorong bahtera Sang kapten berkata “ayo terus maju, intan permata sedang menanti untuk dibawa”   Berhari-hari di atas bahtera, lelah letih mendera para pengembara Entah sampai kapan, akhirnya... Hembusan angin semakin kencang menerpa, hujan dan badai menggelegar di atas langit yang gelap gulita Bahtera terombang-ambing tak tentu arah, sang kapten berteriak “tetap bertahan, pegang kemudi dan bentangka
Baca selengkapnya

KRITIK DAN ESAI PUISI "IDUL FITRI" KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Oleh
Gambar
  Kritik dan Esai Puisi Sutardji Calzoum Bachri   Idul Fitri   Sumber www.pikiranrakyat.com     Lihat Pedang tobat ini menebas-nebas hati Dari masa lampau yang lalai dan sia Telah kulaksanakan puasa ramadhanku, Telah kutegakkan shalat malam Telah kuuntaikan wirid tiap malam dan siang Telah kuhamparkan sajadah Yang tak hanya nuju Ka’bah Tapi ikhlas mencapai hati dan darah Dan di malam-malam Lailatul Qadar akupun menunggu Namun tak bersua Jibril atau malaikat lainnya Maka aku girang-girangkan hatiku Aku bilang: Tardji rindu yang kau wudhukkan setiap malam Belumlah cukup untuk menggerakkan Dia datang Namun si bandel Tardji ini sekali merindu Takkan pernah melupa Takkan kulupa janji-Nya Bagi yang merindu insya Allah kan ada mustajab Cinta Maka walau tak jumpa denganNya Shalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku ini Semakin mendekatkan aku padaNya Dan semakin dekat Semakin terasa kesia-siaan pada usia lama yang lalai berlupa O lihat T
Baca selengkapnya